Minggu, 15 April 2012

IP Address


Alamat IP, singkatan dari Internet Protocol Address (bukan Indeks prestasi lho…. Mentang-mentang semester kemaren dapat IP 4,0) IP adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Kalo ntar blajar jaringan pasti familiar dech ma IP.  Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)
Tapi ntar kita blajarnya yang IP versi 4 dulu ya…. Hehe oz Tiqom lum paham yang IP versi 6. Ok langsung aja, g usah banyak bencong!!
Alamat IP versi 4
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Satu satu pokokmen!! Empat mata gitu……
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-all. Kaya orang lagi adzan.  
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Nah yang ini kaya orang lagi ngasi pengumuman, ato kaya pak dosen lagi ngajar.

Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada

Alamat Unicast IP versi 4
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Yakin pu’o mumet mesti!! Wes delok wae table neng ngisor iki, ocre….
Kelas Alamat IP
Oktet pertamaTemplate: Br(desimal)
Oktet pertamaTemplate:
Br(biner)
Digunakan oleh:
Kelas A
0-126
0xxxx xxxx
Jaringan skala besar
Kelas B
128-191
1xxx xxxx
Jaringan skala menengah
Kelas C
192-223
100x xxxx
Jaringan kala kecil
Kelas D
224-239
1110 xxxx
Alamat multicast
Kelas E
240-255
1111 xxxx
Alamat percobaan

Kalo masih bingung, baca keterangan DIBAWAH INI…….
TARA…….
Kelas A
Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya.
Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan. Pasti tadi pada mikir kok yang 127 g ada. Kaya itu lho, nomor perdana. Kan ga ada yang depannya 084, jadi ngarang banget lho da yang no.hp-nya 084. Oz itu kagak ada.
Subnet Mask buat Kelas A tuh 225.0.0.0. itu juga bias wat ngingetin kita, jadi kola bingung nentuin itu kelas apa, tinggal liat ja subnet masknya.
Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya. Subnet Masknya 225.225.0.0.
Kelas C
Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya. Coba tebak brapa subnet masknya?!
Ya bener banget!! (padahal lum jawab…..) 225.225.225.0
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Kalo yang kelas D-E subnet masknya sama, jiblek!! 225 semua, g pake 0.

Hmmm, gimana neh? Dah pada fahim lum?? Wat posting kali ini ampe sekian dulu, ntar posting slanjutnya kita blajar ngitung IP dalam bentuk biner. Inget bilangan biner?? Waaahhhh ru bayangin bilangan biner ja dah puyeng!!
Tapi tenang, ntar posting besok g pusing-pusing banget kok. Oke oke…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar